BP4K Kabupaten Cianjur Jalan Raya Bandung No. 61 CIANJUR Tlp/Fax (0263) 261156 E-Mail : bp4kcianjur@gmail.com___________BP4K Kabupaten Cianjur Jalan Raya Bandung No. 61 CIANJUR Tlp/Fax (0263) 261156 E-Mail : bp4kcianjur@gmail.com

Rabu, 22 Juni 2016

THL-TBPP HARUS TETAP PROFESIONAL

Penyuluh ibarat garda terdepan pembangunan pertanian. Melalui ‘tangan’ penyuluh, adopsi teknologi akan sampai ke petani.  Karena itu penyuluh harus memiliki jiwa mengubah dan memberikan apa yang diperlukan petani.

Bukan menyampaikan inovasi teknologi, penyuluh juga harus mampu memberikan motivasi bagi petani. Begitu juga dengan penyuluh yang berstatus Tenaga Harian Lepas-Tenaga Bantu Penyuluh Pertanian (THL-TBPP).
Menjadi seorang THL-TBPP adalah profesi yang tidak setiap orang mau dan mampu menjalani. Diperlukan niat dan menekuni profesi tersebut. Meski sebagai negara agraris, harus diakui menjadi seorang THL-TBPP bukan pilihan apalagi idola dunia kerja bagi anak muda.
Apalagi sistem kerja THL-TBPP hanya kontrak, bukan sebagai pegawai tetap. Walaupun berstatus honorer, penyuluh kontak tersebut tetap harus professional mengembang tugas yang telah diamanahkan pemerintah. THL-TBPP tetap harus bekerja membantu kesulitan petani.
Tanggapan Perkembangan Teknologi

Untuk menjadi professional, THL-TBPP juga wajib memiliki kebiasaan membaca informasi teknologi pertanian modern dan memahami metode pertanian yang terbaru. Bukan hanya paham, tapi mempraktekkan di lapangan dengan membuat percontohan agar petani mau menerapkan metode tersebut.
Tidak kalah penting, penyuluh harus mampu menuangkan gagasannya menyebarkan ilmunya lewat kerya tulisa di media masa, media cetak, online, buku, seminar, dan lain-lain. Dengan demikian, penyuluh bisa saling tukar informasi dengan penyuluh lain di Indonesia untuk membantu petani. Penyuluh pertanian, termasuk THL-TBPP harus memiliki jiwa sebagai seorang penyuluh dan pembelajar sepanjang hayat.
Artinya seorang penyuluh harus dapat belajar dan membelajarkan semua aspek yang dimiliki dan siap berbagi dengan petani. Seorang THL-TBPP harus menjadi pendamping petani dan siap mebukakan pintu menuju pertanian Indonesia yang modern. Penyuluh pertanian harus memiliki jiwa pembelajar dalam membangun sikap untuk memberi dan melayani petani. Selain itu, penyuluh juga harus bisa mengubah cara berpikir petani, dari berpikir tradisional menjadi modern.
Seorang THL-TBPP harus andal dan professional, berniat mengubah kondisi petani. Semua itu akan dapat dilakukan apabila mampu dan berani mengubah perilaku sikap dan keterampilan (PSK) petani dari sikap tradisional menjadi modern dalam sistem pertanian.
Bukan hanya itu THL-TBPP harus mempunyai motivasi kuat yang tertanam dalam jiwa, sehingga menjadi penyuluh pertanian yang andal dan professional. Jika pembangunan pertanian berhasil, THL-TBPP menjadi salah satu pahlawan swasembada pangan tanpa tanda jasa karena statusnya sebagai pegawai kontrak.
Parameter Menilai Kinerja Penyuluh
A.  Persiapam penyuluhan pertanian

1.      Membuat data potensi wilayah dan agro ekosistem
2.      Memandu penyusunan (walping) RDKK
3.      Penyusunan programa penyuluhan pertanian desa dan kecamatan
4.      Membuat RKTP

B.  Pelaksanaan penyuluhan pertanian

1.      Melaksanakan desiminasi/penyebaran materi penyuluhan sesuai kebutuhan petani (dalam satu tahun)
2.      Melaksanakan penerapan metoda penyuluhan pertanian di wilayah binaan dalam bentuk kunjungan/tatap muka (perorangan/kelompok/massal)(dalam satu tahun terakhir)
3.      Melaksanakan penerapan metoda penyuluhan pertanian dalam bentuk demonstrasi /SL (dalam satu tahun terakhir)
4.      Melaksanakan penerapan metoda penyuluhan pertanian dalam bentuk temu-temu (temu lapang, temu teknis, temu wicara, temu karya, temu usaha) (1 tahun terakhir)
5.      Melaksanakan penerapan metoda penyuluhan pertanian dalam bentuk kursus (1 tahun terakhir)
6.      Melakukan peningkatan kapasitas petani terhadap akses informasi dalam mengembangkan usaha tani
7.      Menumbuhkan kelompoktani/gapoktan dari aspek kualitas dan kuantitas
8.      Meningkatkan kelas kelompoktani dari aspek kuantitas dan kualitas
9.      Menumbuhkan dan mengembangkan kelembagaan ekonomi petani dari aspek jumlah dan kualitas
10.  Meningkatnya produksi komoditas unggulan di WKP dibandingkan produksi sebelumnya.

C.  Evaluasi dan pelaporan

1.      Melakukan evaluasi pelaksanaan penyuluhan pertanian
2.      Membuat laporan pelaksanaan penyuluhan pertanian

Tidak ada komentar:

Berita Kita

Posting Populer